UMAT KRISTEN PERDANA (Mula-mula), check it out :D

         
  Umat Kristen Perdana pada kitab suci Perjanjian Baru yaitu sama seperti Yesus, tetap tinggal dalam masyarakat Yahudi. Mereka tidak segera berminat untuk menyebarluaskan iman kepercayaannya keluar dari bangsa Yahudi. Demikan pun kelompok yang percaya kepada Yesus bersedia menerima Yesus asal masuk Yahudi juga, mereka tetap ikut serta dalam upacara keagamaan Yahudi. Jemaat pertama itu tidak selalu sependapat dalam segala hal. Perbedaan seringkali terjadi di kalangan orang Yahudi pendatang yang berbahasa dan berkebudayaan Yunani dengan orang-orang pribumi (Yerusalem), seolah-olah ikut masuk Kristen. Sekitar tahun 40 masehi barulah orang-orang percaya kepada Yesus mulai menyebar
di luar rangka masyarakat Yahudi di Palestina, itu disebabkan karena mereka bentrokan dengan pimpinan Yahudi di Yerusalem, sehingga mereka terpaksa melarikan diri terutama ke anthiokia, kota besar di Siria. Disana mereka membuat kelompok sendiri, dan memberi nama sendiri yaitu orang-orang Kristen (Kis 11:26). Di Anthiokia ini orang-orang Kristen mulai menyebarkan keyakinan kepada orang-orang bukan Yahudi atau setengah Yahudi, mereka malah mengirim utusannya kemana-mana untuk mewartakan kabar tentang Yesus. Setelah iman kepercayaan Kristen mulai merambat di luar masyarakat dan kebudayaan Yahudi, masuk ke masyarakat dan kebudayaan lain, bisa dikatakan: dunia Yunani-Romawi. Sehingga timbul masalah baru yaitu sering terjadi bentrok dikalangan orang Kristen, dimana masalah yang sering dipertanyakan adalah apabila orang tidak berbangsa Yahudi mau menggabungkan diri sengan kelompok-kelompok orang Kristen, haruskah ia masuk Yahudi dan melaksanakan aturan-aturan agama Yahudi?(hal.33). perkembangan umat  Kristen berkembang semakin banyak di kalangan bukan Yahudi, yang merambat  di dunia Yunani-Romawi, lama kelamaan menjadi mayoritas. Sehingga orang-orang Kristen menjauhkan diri dari masyarakat dan agama Yahudi, semakin mereka kelihatan sebagai suatu agama lain.
            Saat umat Kristen mulai menyebar pada zaman Perjanjian Baru khususnya dalam dunia Yahudi, maupun dunia Yunani-Romawi, terdapat banyak sekali segi-segi yang bercampur aduk dan seperti tidak bisa dipisahkan yaitu misalnya di dalam dunia Yahudi, di dalamnya terdapat campur tangan dari segi politis, segi sosio ekonomi, segi kebangsaan, segi sosio religius, dan terdapat juga gerakan-gerakan politis di dalamnya yang mengubah dunia masyarakat Yahudi pada masa itu. Agama Kristen mulai berkembang pesat sampai ke dalam dunia Yunani-Romawi, yaitu dimana dunia dipersatukan oleh negara Roma dan kebudayaan Yunani. Dunia itu terbentang dari perbatasan India di timur sampai dengan negeri Spanyol di Barat. Pusat politis dunia itu adalah kota Roma yang terletak di Italia, dan pusat kebudayaannya di kota Athena, Yunani dan Aleksandria, Mesir. Dalam dunia Yunani-Romawi ini juga terdapat berbagai macam segi-segi yang turut masuk dalam kehidupan dunia Yunani-Romawi ini, diantaranya terdapat segi politis, segi sosio-budaya, segi sosio-ekonomi, dan segi sosio-keagamaan, semuanya itu tidak bisa terlepaskan satu dengan yang lainnya, karena melalui itu semua Agama Kristen pada zaman perjanjian baru semakin berkembang pesat.
          Umat Kristen Perdana memahami Injil sebagai "kabar baik".  Injil yang dalam perjanjian baru yang di dalamnya terdiri dari empat karangan yaitu Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. Kata Injil tersebut tidak dipakai dengan arti “Kitab Injil”, pemakaian kata Injil baru muncul pada awal abad kedua Masehi (sekitar 110). Kabar baik, Injil, yang berpusat pada dan berisikan tentang Yesus Kristus pertama-tama diteruskan melalui tradisi lisan. Bekas pengikut-pengikut Yesus secara lisan menyampaikan kepada orang lain apa yang mereka dengar dan yang mereka alami selama dengan Yesus. Dan mereka memberitakan semuanya itu sepert dan sejauh mereka sendiri menangkapnya, sehingga adapun mereka yang menjadi percaya langsung meneruskan gilirannya pada apa yang mereka dengar dan terima. Semua bahan-bahan yang beredar pada jemaat-jemaat, entah berupa tradisi lisan maupun tulisan, akhirnya disusun menjadi injil-injil yang ada dalam perjanjian baru itu terjadi pada pertengahan kedua abad pertama masehi, antara sekitar tahun enam puluhan dan sekitar tahun 100.


Tugas (Pengantar hermeneutik perjanjian baru)


Dr. C. Groenen OFM-Pengantar ke dalam Perjanjian Baru

Comments

Popular posts from this blog

MODERNISASI DALAM PERSPEKTIF KEKRISTENAN

STRATEGI MENGHINDARI SESAT PIKIR

Resensi Buku Fenomenologi Agama