PENGANTAR ke dalam PERJANJIAN BARU

       
             Pada awalnya saya tidak mengerti banyak tentang kehidupan di zaman perjanjian baru, yang saya mengerti hanyalah kehidupan Yesus Kristus yang satu-satunya menurut saya inti dari Perjanjian Baru itu sendiri, tetapi ternyata setelah saya membaca buku pengantar ke dalam perjanjian baru, yang ditulis oleh Dr. C. Groenen OFM ini, sejauh ini saya sudah mengenal sejarah proses terbentuknya perjanjian baru, maupun kehidupan politik yang terjadi dalam zaman perjanjian baru, dan kehidupan dunia zaman perjanjian baru,
baik dunia Yahudi, Yunani dan Romawi. Semua kehidupan di zaman perjanjian baru ini sangat menarik, karena banyak hal yang saya awalnya tidak mengerti apa-apa, tetapi semakin saya membacanya saya semakin ingin tahu bagaimana kehidupan sejarah perjanjan baru pada masa itu. Saya mendapatkan banyak pokok-pokok yang sangat penting dalam bacaan ini, awalnya saya mengerti latar belakang Perjanjian Baru, yaitu suatu Alkitab umat Kristen, yang dimana “Perjanjian Baru dibuat sejalan dengan kitab suci umat Israel dan umat Kristen bersama, sebab kitab suci umat Israel disebut Perjanjian lama sehingga diperlawankan  “Perjanjian Baru” bagian Alkitab yang khusus bagi umat Kristen. Nama Perjanjian Baru itu dipakai karena isi bagian Alkitab itu adalah Perjanjian Baru yang oleh Allah diikat oleh manusia melalui Yesus Kristus.
(hal.11). Perjanjian Baru ini merupakan suatu wujud nyata Allah hadir dalam kehidupan umat manusia dan bersatu dengan manusia dengan wujud sebagai Yesus Kristus, demi keselamatan umat manusia itu sendiri. ikatan yang telah terjalin melalui hubungan khusus manusia dan Allah melalui Yesus kristus menghasilkan umat Kristen mula-mula.

            Terdapat 27 karangan dalam Perjanjian Baru yang di dalamnya berisi karangan yang cukup panjang disebut “injil” di dalamnya ada Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. Setelah injil tersebut ada sebuah karangan yang diberi judul Kisah para Rasul, di dalamnya menjelaskan tentang apa yang terjadi setelah Yesus hilang dari dunia ini. setelah Kisah para Rasul terdapat 21 karangan-karangan berisi wejangan yang bermacam-macam, biasanya karangan-karangan itu disebut “surat” (rasuli), beberapa diantaranya berupa surat ada juga yang berupa petuah. Karangan yang terakhir dalam kitab Perjanjian Baru adalah Wahyu Yohanes, yang berisikan penglihatan yang terarah ke masa depan, masa terakhir (masa-masa akhir zaman). 27 Karangan-karangan tersebut disusun menurut urutan tertentu, tetapi urutan itu tidak menurut urutannya dalam waktu.
            Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Yunani, kecuali Matius dalam bentuk aslinya mugkin memakai bahasa aram. Naskah-naskah perjanjian baru ditulis dengan tinta atau semacam kertas, yang disebut papirus. Setelah zaman berubah naskah-naskah kemudian dibuat dari kulit-kulit binatang yang diolah, bahan itu lebih awet. Naskah-naskah itu berbentuk kitab, naskah tertua ditulis memakai huruf besar yang disebut “majusculus”. Kemudian dipakai huruf miring, tulisan kecil itu disebut “minusculus”.
            Saya membaca tentang sejarah tulisan-tulisan mengenai Perjanjian baru, yaitu pada awalnya murid-murid Yesus secara lisan menyebarkan kabar tentang Yesus serta ajaran mereka, mereka bercerita tentang kehidupan Yesus serta pengalaman mereka bersama-sama dengan Yesus. Ajaran tersebut disebarluaskan dari mulut ke mulut. Setelah jemaat Kristen pertama merambat dan membentuk kelompok-kelompok serta jemaat-jemaat tersendiri, mereka berhubungan satu sama lain melalui utusan dan surat-surat, maka dari itu saya mengerti bahwa karangan tertua umat Kristen berupa surat. Dari tulisan itu berkembanglah karangan yang berupa injil (empat) dan Kisah para Rasul yang dimana karangan tersebut dikenal dan diterima oleh seluruh umat Kristen pada masa itu, tetapi peredaran karangan-karangan tersebut terbatas pada saat itu. Setelah menjelang akhir abad pertama dan pada awal abad kedua pada umat Kristen mulai beredar berbagai karangan lain yang berisi surat, lembaran atau buku. Karena terdapat banyaknya karangan-karangan yang beredar pada saat itu membuat iman umat kristen menjadi goyah, karena mereka bingung karangan mana sebenarnya yang dapat dipercaya, menjelang akhir abad kedua umat Kristen di tempat tokoh-tokoh penting menyaring karangan-karangan yang beredar, sehingga karangan yang menyeleweng iman sejati ditolak. Karangan-karangan yang ditolak tersebut seolah-olah berasal dari para rasul dan jemaat mula-mula, tulisan macam itu biasanya disebut “apokrip” yang berarti kitab-kitab apokrip itu nampaknya kitab suci, tetapi sebenarnya palsu dan gadungan, kitab-kitab tersebut tidak diterima oleh umat Kristen sebagai kitab suci.

           Sejauh ini saya telah membaca tentang proses penyeleksian karangan-karangan kitab-kitab Perjanjian Baru, bahwa setelah karangan-karangan tersebut melewati proses penyeleksian yang dimana karangan-karangan tersebut dapat menjadi tolak ukur bagi kehidupan umat Kristen dan layak menjadi kitab suci umat Kristen. Daftar karangan yang termasuk kitab suci Perjanjian Baru, selesai terbentuk sekitar tahun 400 masehi yang disebut “kanon”, berasal dari kata Yunani yang berarti “ukuran”, karena isi karangan-karangan tersebut diakui sebagai ukuran iman sejati. Ciri “kanonik” tidak berarti semua karangan dalam Alkitab yang paling bermutu tetapi ada juga karangan yang kurang bermutu boleh disebutkan Yudas dan 2Petrus, namun semua karangan pasti mengungkapkan salah satu segi dari iman sejati dan begitu dapat menjadi “ukuran” atau “kanon”. Dalam rangka Gereja Katolik daftar 27 kitab itu kembali ditetapkan oleh konsili Florence (th 1441), konsili trente (th. 1546), konsili vatikan 1 (th.1870).

(Dr. C. Groenen OFM-Pengantar ke dalam Perjanjian Baru)

Comments

  1. Begitukah ceritanya......?
    Mantap......!
    om Dvd jg baru tahu.....
    Trims,......!
    GBU......!

    ReplyDelete
  2. Iya Om David.... hehehe
    Sama2... :) Baca2 lagi tulisan2 yang lainnya... :-D
    GBU too

    ReplyDelete
  3. Yesus mengajarkan utk umatnya menyembah pd tuhan allah yg esa, krn yesus adalah utusan tuhan allah. Paulus mengajarkan untuk menuhankan yesus krn paulus katanya dia sih utusan yesus.

    ReplyDelete
  4. Yesus mengajarkan utk umatnya menyembah pd tuhan allah yg esa, krn yesus adalah utusan tuhan allah. Paulus mengajarkan untuk menuhankan yesus krn paulus katanya dia sih utusan yesus.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

MODERNISASI DALAM PERSPEKTIF KEKRISTENAN

STRATEGI MENGHINDARI SESAT PIKIR

Resensi Buku Fenomenologi Agama