Kutipan Novel Aleph oleh Paulo Coelho (8)

Selamat membaca kutipan dari Paulo Coelho, yang memberi kesejukan bagi jiwa kita.
"Segala sesuatu terjadi pada masa sekarang. Kita mengutuk atau menyelamatkan diri kita di sini dan sekarang ini, setiap waktu. Kita terus menerus berubah pikiran, melompat dari satu gerbong ke gerbong lain, dari satu dunia paralel ke dunia paralel lain. Kau harus memercayai hal itu." (Coelho: 2010, 198)
"Kita memiliki kebutuhan untuk menciptakan realita yang dapat terlihat di sekeliling kita; bahkan sebetulnya, jika kita tidak berbuat begitu, kita tidak akan pernah bisa bertahan melawan para predator. Kita menciptakan sesuatu yang disebut 'memori', persis seperti di komputer. Memori melindungi kita dari bahaya, mengizinkan kita hidup sebagai makhluk-makhluk sosial, mencari makanan, bertumbuh, dan meneruskan apa yang sudah kita pelajari pada generasi berikutnya, namun bukan itu urusan penting dalam hidup." (Coelho: 2010, 199)
"Semua orang yang pernah punya masalah dengan kita pada masa lalu terus-menerus muncul dalam hidup kita. Kaum mistik menyebutnya Roda Waktu. Kita makin menyadari hal ini dengan setiap inkarnasi baru, dan lama-lama konflik tersebut terpecahkan. Begitu konflik-konflik semua orang di semua tempat tidak ada lagi, maka umat manusia akan memasuki fase baru." (Coelho: 2010, 200)
"Konflik-konflik tersebut penting agar umat manusia bisa berevolusi dengan arah dan cara yang masih merupakan misteri bagi kita." (Coelho: 2010, 200)
"Moto para alkemis adalah Solve et coagula, yang artinya 'memisah dan menyatu'. Jangan tanya kenapa, karena aku tidak tahu." (Coelho: 2010, 201)
"Kata-kata seringnya memberi kita kesan palsu bahwa kita dimengerti dan paham apa yang dikatakan orang lain. Namun, begitu kita berbalik dan berhadapan langsung dengan nasib, kita mendapati bahwa kata-kata tidak cukup. Aku kenal banyak orang yang merupakan pembicara yang hebat, namun tidak mampu menjalankan apa yang mereka khotbakan. Selain itu, menggambarkan dan mengalami sesuatu benar-benar dua hal yang berbeda. sejak lama aku sadar bahwa ksatria yang bertualang mencari impiannya harus mencari inspirasi berdasarkan apa yang benar-benar ia lakukan, bukan apa yang ia bayangkan sedang ia lakukan." (Coelho: 2010, 224)
"Kira harus selalu waspada menghadapi serangan musuh dan mampu menatap maut lekat-lekat, sehingga maut pun menerangi jalan kita." (Coelho: 2010, 225)
"Agamaku melakukan tindakan-tindakan mengerikan pada masa lalu. Itu maksudku, karena, di atas segalanya, aku masih memiliki kasih Yesus, yang jauh lebih kuat daripada kebencian orang-orang yang menyatakan diri sebagai pengikut-pengikut-Nya. Dan aku masih percaya misteri perwujudan roti dan anggur sebagai tubuh dan darah Kristus." (Coelho: 2010, 237)

Comments

Popular posts from this blog

MODERNISASI DALAM PERSPEKTIF KEKRISTENAN

STRATEGI MENGHINDARI SESAT PIKIR

Resensi Buku Fenomenologi Agama