Kutipan Novel Aleph oleh Paulo Coelho (4)

(Sumber Gambar: http://shortyawards.com/8th/paulocoelho)
Paulo Coelho selalu memberi pengalaman menarik ketika membaca tulisan-tulisannya, meskipun tulisan itu terkadang sulit untuk dipahami, namun sarat akan makna. Coelho di satu sisi menggunakan tulisannya untuk mengenal dirinya, di sisi lain, tulisan Coelho memberi makna bagi para pembaca untuk selalu hidup bermakna bagi orang lain. Kutipan berikut ini merupakan bagian dari perjalanan Spritual Coelho ketika melakukan perjalanan panjang mengitari Rusia. 
"Kalau kau menghabiskan terlalu banyak waktu berusaha mencari tahu kebaikan atau keburukan orang lain, kau akan melupakan jiwamu sendiri dan akhirnya kelelahan serta dikalahkan oleh energi yang kauhabiskan untuk menghakimi orang lain." (Coelho: 2010, 86)
"Kalau kau ingin melihat pelangi, kau harus belajar menyukai hujan." (Coelho: 2010, 89)
"Aku benar-benar fokus pada momen kini, karena pada momen inilah kita bisa menemukan semua tanda, dunia paralel, serta mukjizat. Waktu benar-benar tidak nyata." (Coelho: 2010, 102)
"Apa kaulihat taman ini? Ada berbagai macam kisah di sini, yang sekalipun sudah diceritakan berulang kali, tetap layak untuk diceritakan lagi. Penulis, penyanyi, tukang kebun, penerjemah, kita semua adalah cermin zaman kita. Kita semua menuangkan cinta ke dalam pekerjaan kita. Dalam kasusku, membaca jelas sangat penting, namun siapa pun yang menaruh seluruh kepercayaannya pada buku-buku tebal akademis serta kursus-kursus menulis kreatif, kehilangan inti semuanya: kata-kata adalah kehidupan yang dituangkan ke atas kertas. Jadi, carilah teman-teman." (Coelho: 2010, 103)
"Tidak seorang pun bisa belajar mencintai dengan mengikuti buku panduan, dan tidak seorang pun bisa belajar menulis dengan mengikuti kursus. Aku tidak menyuruhmu mencari para penulis lain, melainkan menyuruhmu mencari orang-orang dengan keterampilan yang berbeda dari dirimu, karena menulis tidaklah berbeda dari aktivitas apa pun yang dilakukan dengan penuh sukacita dan antusiasme." (Coelho: 2010, 103)
"Inti menulis adalah menemukan diri sendiri. Kalau aku boleh memberimu nasihat, jangan terintimidasi oleh opini-opini orang lain. Hal yang pasti hanyalah yang pas-pasan, jadi ambillah risiko dan lakukan apa yang benar-benar ingin kaulakukan. Carilah orang-orang yang tidak takut membuat kesalahan dan yang memang membuatnya. Karena hal itu, karya-karya mereka seringnya tidak dikenali, namun justru merekalah tipe orang yang akan mengubah dunia dan yang setelah membuat banyak kesalahan, akan melakukan sesuatu yang benar-benar mengubah total komunitas mereka." (Coelho: 2010, 104)
"Tidak ada yang kehilangan seorang pun. Kita semua satu jiwa yang perlu terus tumbuh dan berkembang agar dunia bisa terus berjalan dan kita semua bisa bertemu lagi. Kesedihan tidak menolong." (Coelho: 2010, 109)
"Para pemimpi tidak pernah bisa dijinakkan." (Coelho: 2010, 127)
"Siapa pun yang mengenal Tuhan tidak dapat menggambarkan-Nya. Siapa pun yang dapat menggambarkan Tuhan tidak mengenal-Nya. (Coelho: 2010, 134)
"Tuhan bukanlah subjek, melainkan kata kerja, perbuatannya." (Coelho: 2010, 135)
"Kita selalu terhubung dengan Energi Ilahi; rutinitaslah yang membuat kita tidak merasakannya." (Coelho: 2010, 137)
"Waktu tidak bergerak, juga tidak menetap. Waktu berubah. Kita berada di satu titik dalam waktu yang terus berubah itu-Aleph kita. Konsep bahwa waktu berlalu, penting saat kau ingin tahu kapan kereta berangkat, tapi selain itu, konsep tersebut tidak penting, bahkan saat memasak. Lagi pula, seringnya saat mengikuti resep, hasilnya selalu berbeda." (Coelho: 2010, 138)
"Kita belajar pada masa lalu, namun kita bukanlah hasil dari hal itu. Kita menderita pada masa lalu, namun itu tidak berguna pada masa kini. Masa kini memiliki tantangan-tantangannya sendiri, sisi baik dan sisi buruknya. Kita tidak bisa menyalahkan ataupun berterima kasih pada masa lalu atas apa yang terjadi sekarang. Setiap pengalaman cinta baru sama sekali tidak ada hubungannya dengan pengalaman-pengalaman masa lalu. Pengalaman itu selalu baru. (Coelho: 2010, 138)
"Cinta melampaui waktu, atau tepatnya, cinta adalah waktu sekaligus ruang, namun semuanya berpusat pada satu titik tunggal yang terus berevolusi-Aleph." (Coelho: 2010, 139)
"Kita tidak seperti yang orang lain harapkan. Kita adalah orang yang sesuai dengan keputusan kita sendiri. Memang mudah saja menyalahkan orang lain. Kau bisa menghabiskan seluruh hidupmu menyalahkan dunia, namun kesuksesan atau kegagalanmu sepenuhnya tergantung pada tanggung jawabmu sendiri. Kau bisa mencoba menghentikan waktu, tapi itu benar-benar membuang energi." (Coelho: 2010, 139)
"Bayangkan jika kereta tidak direm tepat waktu dan terjadi kecelakaan fatal. Semua momen akan lenyap dalam waktu, bagai 'air mata di tengah hujan,' tetapi sesungguhnya, tidak ada yang lenyap, semuanya terismpan dalam waktu." (Coelho: 2010, 139)
Nikmatilah kutipan Coelho di atas dengan suguhan teh, kopi atau susu, sehingga kehidupanmu semakin bertumbuh dan berdampak bagi banyak orang. :)

Comments

Popular posts from this blog

MODERNISASI DALAM PERSPEKTIF KEKRISTENAN

STRATEGI MENGHINDARI SESAT PIKIR

Resensi Buku Fenomenologi Agama