Kutipan Novel Aleph oleh Paulo Coelho (3)

(Sumber Foto: http://www.goodreads.com/author/show/566.Paulo_Coelho)

Halo para pembaca setia, saat ini saya melanjutkan episode selanjutnya mengenai kutipan Paulo Coelho dalam novelnya, yang berjudul Aleph. Silahkan dibaca dengan seksama, dihayati, dan melakukan refleksi terhadap diri sendiri, karena tulisan Coelho selalu memberi suasana baru dalam kehidupan saya. Mungkin dengan membaca kutipan-kutipan Coelho di bawah ini, para pembaca sekalian mendapatkan sesuatu yang baru dan bermanfaat dalam kehidupan.
"Keberanian dapat menarik rasa takut dan kekaguman berlebihan, tapi tekat menuntut kesabaran dan komitmen." (Coelho: 2010, 37)
"Namun faktanya, aku memang menjadi gila. Aku mulai percaya bahwa hal-hal yang kupelajari sama sekali tidak ada yang mengakar." (Coelho: 2010, 40)
"Itukah yang kucari? Kehidupan tanpa tantangan? Tapi apa asyiknya mencari Tuhan di luar orang-orang?" (Coelho: 2010, 41)
"Jika aku percaya aku akan menang, kemenangan akan percaya padaku. Tidak ada kehidupan yang lengkap tanpa sentuhan kegilaan, atau, meminjam kata-kata J., yang perlu kulakukan adalah menaklukkan kembali kerajaanku. Jika aku bisa memahami apa yang terjadi di dunia, aku bisa memahami apa yang terjadi dalam hidupku." (Coelho: 2010, 44)
"deja vu lebih dari sekadar momen kejutan biasa yang langsung terlupakan karena kita tidak pernah peduli pada hal-hal yang tidak masuk akal. Deja vu menunjukkan bahwa waktu tidak berlalu. Deja vu adalah lompatan menuju sesuatu yang sudah kita alami dan sekarang sedang terulang." (Coelho: 2010, 53)
"Orang-orang tidak pernah pergi; kita selalu berada di sini, dalam kehidupan-kehidupan masa lalu dan masa depan kita." (Coelho: 2010, 55)
"Cahaya hanya jatuh menimpa orang asing." (Coelho: 2010, 55)
"Dalam hutan berisi seratus ribu pohon, tak ada dua daun yang sama. Dan dua perjalanan di satu jalur yang sama pun tidak sama." (Coelho: 2010, 57)
"Rutinitas tidak ada hubungannya dengan pengulangan. Untuk menjadi sangat ahli dalam bidang apa pun, kau harus berlatih dan mengulang, berlatih dan mengulang, sampai teknik tersebut menjadi intuitif." (Coelho: 2010, 63)
"Setiap kali aku menghantamkan palu, intensitas pukulannya berbeda; kadang lebih keras, kadang lebih pelan. Namun aku baru mengetahui hal itu setelah aku mengulang-ulang gerakan yang sama selama bertahun-tahun, sampai tiba momen saat aku tidak perlu berpikir lagi-aku hanya membiarkan tanganku yang bekerja." (Coelho: 2010, 63)
"Ada pepatah dalam bahasa Portugis yang mengatakan, Apa yang tidak bisa disembuhkan harus ditahan." (Coelho: 2010, 65)
"Sekarang, setiap pagi, saat pikiranmu masih kosong, sediakan sedikit waktu untuk Sang Ilahi. Udara mengandung kekuatan kosmis yang diberi nama berbeda-beda dalam setiap budaya, tapi itu tidak masalah. Yang paling penting adalah melakukan apa yang kuberitahukan padamu sekarang. Tarik napas dalam dan minta agar semua berkat di udara masuk ke tubuhmu dan mengisi setiap pori-pori. Lalu embuskan napas pelan-pelan, membayangkan kebahagiaan dan kedamaian di sekelilingmu. Ulangi ini sepuluh kali. Kau akan membantu menyembuhkan dirimu sendiri dan memberikan kontribusi untuk menyembuhkan dunia." (Coelho: 2010, 72)
"Hidup sudah sangat keras padaku, namun pada saat yang sama, hidup juga mengajariku banyak hal." (Coelho: 2010, 74)
"Jangan pikirkan apa yang akan kauceritakan pada orang-orang nanti. Waktunya kini dan sekarang. Manfaatkan sebaik-baiknya." (Coelho: 2010, 81)

Kutipan Coelho di atas berisi nilai teoritis dan sekaligus bersifat praktis dalam kehidupan sehari-hari, jadilah orang yang bermanfaat bagi sesama!

Comments

Popular posts from this blog

MODERNISASI DALAM PERSPEKTIF KEKRISTENAN

STRATEGI MENGHINDARI SESAT PIKIR

Resensi Buku Fenomenologi Agama