Menjadi Pribadi Yang Asli

Banyak hal besar di dunia ini terjadi karena hal sepele. Tanpa kita sadari bahwa permasalahan jasmani datangnya dari pemikiran emosional kita. Hal yang selalu muncul dalam pikiran manusia adalah iri hati! Iri hati berpengaruh pada tindakan manusia dalam menjalani kehidupannya. Iri hati timbul karena rasa lebih rendah daripada orang lain dan selalu membandingkan dirinya dengan orang lain. Ada seorang teman yang selalu berkata, “kenapa saya tidak percaya diri, kenapa dia lebih hebat dari saya, kenapa ini terjadi dalam kehidupan saya,” kenapa dan kenapa selalu membayangi orang yang iri hati. Dengan memikirkan hal itu, maka ia menyangkal akan jati dirinya yang unik yang telah diberikan oleh Tuhan. Tentu saja sikap iri hati merupakan hal yang manusiawi. Tetapi jika sikap iri hati menimbulkan kekecewaan, dengki, dan sikap rendah diri, maka bersiap-siaplah untuk memasuki hidup yang diselimuti kepalsuan, bahkan lupa akan identitasnya sebagai ciptaan Tuhan yang berharga. Berani untuk menjadi pribadi yang asli, karena Tuhan menciptakan manusia dengan segala perbedaannya. Tuhan telah memberikan kepada kita masing-masing karunia untuk dikembangkan demi kemuliaan namaNya.
            Paulus mengatakan kepada jemaat di Roma, “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. Roma 12:2.” Peringatan yang tegas oleh Rasul Paulus dan mengajarkan kepada jemaat di Roma untuk menyadari keberadaannya sebagai ciptaan Tuhan. Marilah belajar menghargai diri kita sebagaimana Tuhan telah menciptakan kita sesuai dengan gambar dan rupaNya. Nikmati setiap proses dalam kehidupan ini dan jangan hidup dengan topeng atau tiruan yang membuat diri kita tidak berharga dengan mengikuti keinginan-keinginan orang lain. Jadilah pribadi yang asli dan berubahlah oleh pembaharuan budimu agar kehendak Tuhan nyata dalam langkah kehidupanmu.

Comments

Popular posts from this blog

MODERNISASI DALAM PERSPEKTIF KEKRISTENAN

STRATEGI MENGHINDARI SESAT PIKIR

Resensi Buku Fenomenologi Agama