Studi Gender "Suatu Proses Menuju Keadilan dan Kesetaraan Gender"



           

           Pada pertemuan pertama kuliah Studi Gender dengan dosen Ibu Ira Mangililo, Ph.D, saya mengetahui dengan sungguh perbedaan antara jenis kelamin dan gender itu sendiri. Dalam hal ini saya belajar hal yang baru bahwa setiap orang dilahirkan dengan jenis kelamin yang memang menjadi tabiat dari seseorang yang tidak dapat diubah, tetapi gender merupakan sesuatu yang muncul dari berbagai faktor, bahkan dalam pertemuan yang pertama ini saya merasa terkejut melihat seorang anak yang berjenis kelamin laki-laki tetapi sejak kecil bertingkah laku, bahkan mengubah total dirinya menjadi seorang anak perempuan. Hal tersebut jika dilihat dari budaya ‘lokal atau budaya di Indonesia secara umum’ bahwa anak itu dianggap tidak ‘normal’ karena telah melakukan suatu kebiasaan yang sangat berbeda dengan manusia pada umumnya yang hanya berjenis kelamin laki-laki atau perempuan. Hal yang menarik yang dikatakan oleh anak kecil ini bahwa ia merasa tubuhnya memang laki-laki, tetapi ia terkurung sebagai jiwa perempuan yang terperangkap di dalamnya.
            Dari pengalaman tersebut saya melihat bahwa konteks dari masyarakat, terlebih khusus dari keluarga yang sangat terbuka maupun mendukung keadaan anak dalam keadaan apapun, dan harus ditegaskan ialah studi gender bukan hanya berbicara tentang perempuan saja, tetapi lebih daripada itu berbicara mengenai ketidakadilan, ketimpangan sosial, penindasan, kekerasan dan sebagainya. Maka dari itu untuk mewujudkan keadilan gender dan kesetaraan gender di tengah-tengah dunia ini, haruslah dimulai dari diri sendiri, dari keluarga sehingga dapat mempengaruhi masyarakat luas. Maka dari itu saya merefleksikan bahwa ketika saya berada dalam posisi yang seperti itu apa yang harus saya lakukan? Bagaimana kehidupan saya? Apakah ini suatu takdir yang tidak dapat diubah lagi?, pertanyaan tersebut yang membuat saya berpikir bahwa dengan mengubah pola pikir, cara pandang yang baru tentang orang-orang yang mengalami penindasan seperti itu, maka saya menyadari lama-kelamaan keadilan akan terwujud, meskipun itu adalah suatu proses yang panjang, tetapi yakinlah semua itu akan tercapai.

Comments

Popular posts from this blog

MODERNISASI DALAM PERSPEKTIF KEKRISTENAN

STRATEGI MENGHINDARI SESAT PIKIR

Resensi Buku Fenomenologi Agama