Pada saat saya membaca bacaan tentang modernisasi dalam perspektif kekristenan, saya mulai mencari tahu apa sebenarnya modernisasi itu, menurut kamus besar bahasa Indonesia yang dapat diartikan pula pada sebuah perubahan yang sangat signifikan di dalam pola hidup manusia seperti dari sebuah zaman tradisional menjadi zaman yang modern.
1. Kemukakan pendapat Anda tentang hakekat teologi sosial dalam hubungannya dengan ilmu-ilmu lain termasuk di dalamnya disiplin ilmu teologi. Jawaban: Teologi sosial merupakan ilmu yang mempelajari hakekat sang ilahi (yang transenden) di dalam kehidupan masyarakat. Teologi sosial memiliki esensi pembebasan, keadilan, kesetaraan, maupun cinta kasih di antara sesama manusia. Kenyataan bahwa dunia semakin berkembang dalam setiap lini kehidupan, mengakibatkan ketimpangan sosial yang terjadi dimana-mana. Ketika hal itu terjadi, maka teologi hadir sebagai suatu ilmu yang dapat mengkritisi setiap bentuk-bentuk ketidakadilan yang terjadi. Lebih daripada itu, teologi sosial dapat menjadi pisau analisis dalam setiap permasalahan yang terjadi di masyarakat, baik yang kelihatan (isu-isu kemiskinan, ketidakadilan, pelanggaran HAM, dan sebagainya) maupun terhadap hal yang tidak kelihatan (mengkritisi sistem maupun struktur ...
1. Buku ini membedakan antara keyakinan dengan pengetahuan, karena pada dasarnya sebagai manusia seringkali sulit menyadari sesuatu yang dianggapnya sebagai kebenaran adalah kebenaran itu sendiri. Oleh karena, pengetahuan dan keyakinan mempunyai suatu kesamaan, yakni sama-sama merupakan sikap mental seseorang dalam hubungannya dengan obyek tertentu yang disadarinya sebagai ada atau terjadi. Dari kesamaan tersebut, buku ini membangun suatu kerangka berpikir yang sederhana dalam membedakan pemahaman antara keyakinan dengan pengetahuan. Keyakinan bisa saja keliru, tetapi sah dianut menjadi suatu keyakinan, karena dalam keyakinan obyek yang disadari sebagai ada itu, tidak perlu harus sebagaimana adanya. Sebaliknya, pengetahuan tidak bisa salah atau keliru karena ketika pengetahuan terbukti salah atau keliru, maka tidak bisa lagi dianggap sebagai pengetahuan. Obyek yang disadari dalam pengetahuan itu memang ada sebagaimana adanya. Hal tersebut yang menjadi dasar buk...
Comments
Post a Comment